Translate

Sabtu, 27 Oktober 2018

Perangkat Pengajaran Keaksaraan Bagi Guru

Seluruh kelas atau diskusi kelompok kecil - peran guru
Ketika merencanakan interaksi bahasa lisan, peran guru harus dipertimbangkan. Pola yang dominan di ruang kelas adalah IRF (inisiasi, tanggapan, umpan balik) (Wegerif, 2013).
Pola ini, biasanya digunakan selama diskusi kelas, biasanya mengharuskan siswa untuk memberikan jawaban yang sesuai dengan apa yang sudah diketahui oleh guru.
Sebagai contoh:
Guru: Apa yang penting tentang tanggal 1 Januari 1901? (inisiasi)
Umpan Balik: Saat itulah Federasi terjadi. (tanggapan)
Guru: Ya, hebat! (mahasiswa)
Pola IRF sering menyertai monolog guru dan menempatkan guru mengendalikan pembicaraan, memutuskan siapa yang berbicara dan kapan mereka dapat berbicara. Pola bahasa lisan ini berguna untuk dengan cepat menyetel siswa ke dalam pelajaran, atau mengingat fakta. Ini juga dapat digunakan ketika meminta siswa untuk mengklarifikasi, membenarkan atau mensintesis pemikiran mereka.
Pola interaksi bahasa lisan lainnya, yang beralih dari pola IRF dan lebih berpusat pada siswa, dapat digunakan oleh guru untuk memimpin diskusi:
·         Menyajikan pernyataan ke kelas untuk diskusi
·         Mengundang elaborasi (Misalnya: Komentar apa yang ingin kita buat tentang spesies yang terancam punah di Australia?)
·         Mengundang siswa untuk memulai, memimpin dan mengajukan pertanyaan selama diskusi kelas.
Terlepas dari pola interaksi bahasa lisan yang digunakan, seorang guru dapat membantu untuk membuat eksplisit jenis kontribusi yang berfungsi untuk memindahkan diskusi ke depan atau meningkatkan pembelajaran.
Modeling
Model bahasa lisan yang baik penting bagi semua siswa, terutama bagi mereka yang bahasa Inggris adalah bahasa tambahan atau bahasa Inggris standar bukan bahasa dominan mereka. Guru memegang peranan penting sebagai model bicara. Pemodelan terjadi sepanjang hari dan di semua mata pelajaran.
Melalui pemodelan, guru dapat membuat pilihan sadar untuk mendukung pengembangan bahasa lisan siswa, dengan mendaur ulang struktur bahasa dan kosa kata; mendukung kosakata baru dalam konteks atau menawarkan definisi untuk kosakata baru. Selain itu, guru dapat merumuskan tanggapan siswa untuk membantu membuat pesan jelas bagi siswa lain. Guru dapat menarik perhatian pada pilihan bahasa yang mereka buat dan menjelaskan mengapa mereka memilih ini.
References
Alexander, R. (2006). Towards dialogic teaching: Rethinking classroom talk (3rd ed.). Cambridge, UK: Dialogos.
Wegerif, R. (2013). Dialogic: Education for the internet age. London, UK: Routledge.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Komentar

DASAR-DASAR BERMAIN DRAMA

I.   PENDAHULUAN Drama adalah kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas dengan media  percakapan(dialog), gerak da...