Translate

Kamis, 08 November 2018

Drama Sebagai Seni Pertunjukan


Heru Subrata (herusubrata@unesa.ac.id)

Drama, sebagai karya seni, barulah lengkap jika dimainkan atau dipentaskan. Maksudnya, cakapan tiap-tiap tokoh harus diucapkan oleh orang yang memerankannya (Disebut “aktor” untuk yang pria, “aktris” untuk wanita). Cakapan tidak sekedar diucapkan, tetapi disertai dengan gerak-gerik yang sesuai menurut tafsiran aktor atau aktrisnya. Didalam suatu pementasan drama, pengelola dan penanggung jawab seluruh kegiatan pementasan disebut “produser”, sedangkan yang bertanggung jawab atas nilai artistik pementasan disebut “sutradara”. Tugas utama sutradara adalah menata gerak para aktor dan aktris. Ia juga harus bekerja sama dengan berbagai pihak yagn terlibat, seperti penata panggung, penata cahaya (lampu), dan penata bunyi (musik).
 Supaya tokoh-tokoh di dalam drama dapat diperankan dengan baik, teks drama perlu lebih dahulu dipahami benar-benar. Diperlukan daya bayang yang kuat  untuk dapat membaca dan menikmati karya sastra yang berbentuk drama. Mengapa?Antara lain karena sifat tokoh-tokohnya dan keadaan serta suasana peristiwa  yang terjadi tidak dideskripsikan oleh pengarangnya. Yang ada hanyalah cakapan antartokoh. Keterangan tentang tempat serta waktu kejadiaannya hanya dinyatakan secara singkat di antara tanda kurung. Demikian pula gerak-gerik dan suasana hati para tokohnya

Mengapresiasi Pementasan Drama
1.     Peran Tokoh dalam Pementasan Drama
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian drama adalah komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak pelaku melalui tingkah laku atau dialog yang dipentaskan. Drama sering disebut dengan teater, yaitu sandiwara yang dipentaskan sebagai ekspresi rasa keindahan atau seni. Sebagai karya seni, drama perlu diapresiasi. Salah satu cara apresiasi drama ialah dengan menemukan unsur-unsur drama. Salah satu unsur tersebut ialah tokoh.
Tokoh dalam pementasan  drama mempunyai posisi yang penting. Tokohlah yang mengaktualisasikan naskah drama di atas pentas. Tokoh yang didukung oleh latar peristiwa dan aspek-aspek lainnya akan menampilkan cerita dan pesan-pesan yang ingin disampaikan.
Berdasarkan perannya, tokoh terbagai atas tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi sentral cerita dalam pementasan drama sedangkan tokoh pembantu adalah tokoh yang dilibatkan atau dimunculkan untuk mendukung jalan cerita dan memiliki kaitan dengan tokoh utama.
Bagaimana cara menentukan tokoh dalam pementasan drama?Tokoh utama setidaknya ditandai oleh empat hal, yakni (1) paling sering muncul dalam setiap adegan, (2) menjadi sentral atau pusat  perhatian tokoh-tokoh yang lain, (3) kejadian-kejadian yang melibatkan tokoh lain selalu dapat dihubungkan dengan peran tokoh utama, dan (4) dialog-dialog yang dilibatkan tokoh-tokoh lain selalu berkaitan dengan peran tokoh utama.
Dari segi perwatakannya, tokoh dan perannya dalam pementasan drama terdiri  4 jenis, yaitu tokoh berkembang, tokoh pembantu, tokoh statis dan tokoh serba bisa. Tokoh berkembang adalah tokoh yang mengalami perkembangan selama pertunjukan. Misalnya, tokoh yang awalnya seorang yang baik, namun pada akhirnya  menjadi seorang yang jahat. Tokoh pembantu adalah tokoh yang diperbantukan untuk menjelaskan tokoh lain. Tokoh pembantu merupakan minor character yang berfungsi sebagai pembantu saja atau tokoh yang memerankan suatu bagian penting dalam drama, namun fungsi utamanya tetap sebagai tokoh pembantu. Tokoh statis adalah tokoh yang tidak mengalami perubahan karakter dari awal hingga akhir dalam dalam suatu drama. Misalnya, seorang tokoh yang berkarakter jahat dari awal drama akan tetap bersifat jahat di akhir drama. Tokoh serba bisa adalah tokoh yang dapat berperan sebagai tokoh lain (all round). Misalnya, tokoh yang berperan sebagai seorang raja, namun ia juga berperan sebagai seorang pengemis untuk mengetahui kehidupan rakyatnya.
2.     Menentukan Konflik dengan Menunjukan Data yang Mendukung
Dalam drama, konflik merupakan unsur yang memungkinkan para tokoh saling berinteraksi. Konflik tidak selalu berupa pertengkaran, kericuhan, atau permusuhan di antara para tokoh. Ketegangan batin antartokoh, perbedaan pandangan, dan sikap antartokoh sudah merupakan konflik. Konflik dapat membuat penonton tertarik untuk terus mengikuti atau menyaksikan pementasan drama.
Bentuk konflik terdiri dari dua, yaitu konflik eksternal dan konflik internal. Konflik eksternaladalah konflik yang terjadi antara seorang tokoh dengan lingkungan alamnya (konflik fisik) atau dengan lingkungan manusia (konflik sosial). Konflik fisik disebabkan oleh perbenturan antara tokoh dengan lingkungan alam. Misalnya,seorang tokoh mengalami permasalahan ketika banjir melanda desanya. Konflik sosial disebabkan oleh hubungan atau masalah social antarmanusia. Misalnya, konflik terjadi antara buruh dan pengusaha di suatu pabrik yang mengakibatkan demonstarasi buruh. Konflik Internal adalah konflik yang terjadi dalam diri atau jiwa tokoh. Konflik ini merupakan perbenturan atau permasalahan yang dialami seorang tokoh dengan dirinya sendiri, misalnya masalah cita-cita, keinginan yang terpendam, keputusan, kesepian, dan keyakinan.
Kedua jenis konflik diatas dapat diwujudkan dengan bermacam peristiwa yang terjadi dalam suatu pementasan drama. Konflik-konflik tersebut ada yang merupakan konflik utama dan konflik-konflik pendukung. Konflik Utama (bias konflik eksternal, konflik internal, atau kedua-duannya) merupakan sentral alur dari drama yang dipentaskan, sedangkan konflik-konflik pendukung berfungsi utnuk mempertegas keberadaan konflik utama.
Bagaimana menentukan konflik dengan menunjukkan data yang mendukung dalam sebuah drama? Data pendukung adanya konflik antara lain dapat dicermati dari perbedaan pandanagan dan sikap yang ditampakkan dalam dialog, ekspresi dan lakuan tokoh-tokoh.
3.     Latar dan Peran Latar.
Latar dalam pementasan drama terdiri dari tempat, waktu, dan suasana. Penataan latar akan menghidupkan suasana. Penataan latar akan menghidupkan suasana, menguatkan karakter tokoh, serta menjadikan pementasan drama semakin menarik. Oleh karena itu, ketetapan pemilihan latar akan ikut menentukan kualitas pementasan drama secara keseluruhan.
4.     Tema Drama
Tema drama adalah gagasan atau ide pokok yang melandasi suatu lakon drama. Tema drama merujuk pada sesuatu yang menjadi pokok persoalan yang ingin diungkapkan oleh penulis naskah. Tema itu bersifat umum dan terkait dengan aspek-aspek kehidupan di sekitar kita.
Tema Utama adalah tema secara keseluruhan yang menjadi landasan dari lakon drama, sedangkan tema tambahan merupakan tema-tema lain yang terdapat  dalam drama yang mendukung tema utama.
Bagaimana menemukan tema dalam drama? Tema drama tidak disampaikan secara implisit. Setelah menyaksikan seluruh adegan dan dialog antarpelaku dalam pementasan drama, kamu akan dapat menemukan tema drama itu. Kamu harus menyimpulkannya dari keseluruhan adegan dan dialog yang ditampilkan. Maksudnya tema yang ditemukan tidak berdasarkan pada bagian-bagian tertentu cerita.
Walaupun tema dalam drama itu cendrung”abstrak”, kita dapat menunjukkan tema dengan menunjukkan bukti atau alasan yang terdapat  dalam cerita. Bukti-bukti itu dapat ditemukan dalam narasi pengarang, dialog antarpelaku, atau adegan atau rangkaian adegan yang saling terkait, yang semuannya didukung oleh unsur-unsur drama yang lain, seperti latar, alur, dan pusat pengisahan.
 5.     Pesan dengan data yang mendukung.
Setiap karya sastra selalu disisipi pesan atau amanat oleh penulisnya. Dengan demikian pula dengan drama. Hanya saja, amanat dalam karya sastra tidak ditulis secara eksplisit, tetapi secara implicit. Penonton menafsirkan pesan moral yang terkandungdalam naskah yang dibaca atau drama yang ditontonnya.
          Bagaimana menentukan pesan drama dengan data yang mendukung?Data yang mendukung dapat kamu peroleh darai narasi pengarang, dialog antarpelaku,adegan atau rangkaian adegan yang saling terkait, yang semuanya didukung oleh unsur-unsur drama yang lain seperti latar, latur, dan pusat pengisahan.
 6.     Mengaitkan isi drama dengan kehidupan Sehari-hari.
Setelah kita menyaksikansebuah pemetasan drama, kita tentu mendapatkan sesuatu yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Nah pada bagian ini, kita akan mengaitkan hasil kegiatan kita menyaksikan pementasan drama dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini yang perlu kita kaitkan, yaitu
(1)  Kaitkan antara drama yang kita mainkan dengan diri kita sendiri.
(2)  Kaitkan antara drama kita mainkan dengan orang lain.
(3)  Kaitkan antara drama yang kita mainkan dengan lingkungan social kita.
(4)  Kaitkan antara drama yang kita mainkan dengan masalah-masalah lain yang kompleks.

 Memerankan Drama
Memerankan drama berarti mengaktualisasikan segala hal yagn terdapat di dalam naskah drama ke dalam lakon drama di atas pentas. Aktivitas yang menonjol dalam memerankan drama ialah dialog antartokoh, monolog, ekspresi mimik, gerak anggota badan, dan perpindahanletak pemain.
Pada saat melakkukan dialog ataupun monolog, aspek-aspek suprasegmental (Lafal, intonasi, nada atau tekanan dan mimik) mempunyai peranan sangat penting. Lafal yang jelas, intonasi yang tepat, dan nada atau tekanan yang mendukung penyampaian isi/pesan
1.     Membaca dan Memahami Teks Drama
Sebelum memerankan drama, kegiatan awal yang perlu kita lakukan ialah membaca dan memahami teks drama.Teks drama adalah karangan atau tulisan yang berisi nama-nama tokoh, dialog yang diucapkan, latar panggung yang dibutuhkan, dan pelengkap lainnya (Kontum, lighting, dan musik pengiring). Dalam teks dram, yang diutamakan ialah tingkah laku (acting) dan dialog (percakapan antartokoh) sehingga penonton memahami isi cerita yang dipentaskan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kegiatan membaca teks drama dilakukan sampai dikuasainya naskah drama yang akan diperankan.
Dalam teks drama yang perlu kamu pahami ialah pesan-pesan dan nilai-nilai yang dibawakan oleh pemain. Dalam membawakan pesan dan nilai-nilai itu, pemain akan terlibat dalam konflik atau pertentangan. Jadi, yang perlu kamu baca dan pahami ialah rangkaian peristiwa yang membangun cerita dan konflik-konflik yang menyertainya.
 2.     Menghayati Watak Tokoh yang akan Diperankan
Sebelum memerankan sebuah drama, kita perlu menghayati watak tokoh. Apa yang perlu kita lakukan untuk menghayati tokoh? Watak tokoh dapat diidentifikasi melaui (1) narasi pengarang, (2) dialog-dialog  dalam teks drama, (3) komentar atau ucapan tokoh lain terhadap tokoh tertentu, dan (4) latar yang mengungkapkan watak tokoh.
Melalui menghayati yang sungguh-sungguh, kamu dapat memerankan tokoh tertentu dengan baik. Watak seorang tokoh dapat diekspresikan melalui cara sang tokoh memikirkan dan merasakan, bertutur kata, dan bertingkah laku, seperti dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Artinya, watak seorang tokoh bisa dihayati mulai dari cara sang tokoh  memikirkan dan merasakan sesuatu, cara tokoh bertutur kata dengan tokoh lainnya, dan cara tokoh bertingkah laku.

Rabu, 07 November 2018

BAGAIMANA SEYOGYANYA KURIKULUM DRAMA DI SEKOLAH



Heru Subrata
herusubrata@unesa.ac.id

Kurikulum drama seyogyanya memuat empat domain dasar pembelajaran: psikomotor - mengembangkan keterampilan dan teknik perseptual dan ekspresif; kognitif - mengasimilasi pengetahuan dan mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi; afektif - menumbuhkan sikap positif terhadap seni dan disiplin atau, dan tentang diri mereka dalam kaitannya dengan seni; dan aesthetic - memperoleh kesenangan dari kombinasi indera, emosi, kecerdasan, filsafat, dan imajinasi. Selain itu memungkinkan juga untuk crossover secara maksimum dengan bagian lain dari kurikulum sekolah untuk menciptakan pendekatan pembelajaran secara keseluruhan. Ini adalah prinsip panduan dari kurikulum, bahwa drama dapat dan harus digunakan sebagai cara mendekati studi dari setiap mata pelajaran, dan itu dapat melakukannya tanpa mengorbankan tujuan kurikuler yang cocok secara unik. Sebagai gambaran garsi besarnya kurikulum drama akan akan mengarahkan Siswa untuk:
 I. Mengembangkan sumber daya internal dan eksternal
a.        Mengembangkan kesadaran tubuh dan persepsi spasial.
b.       Mengembangkan kesadaran sensorik.
c.        Mengembangkan kreativitas pribadi.

II. Mengembangkan keterampilan interpersonal dan kesadaran
a.        Bergabung dan menanggapi orang lain dalam kegiatan kelompok yang dramatis.
b.       Bekerja sama dalam tim untuk memecahkan masalah ..
c.        Menempatkan diri dalam konteks lain - berjalan di sepatu orang lain.

III.  Mengembangkan sensitivitas aesthetik dan keterampilan theater
a.        Membandingkan dan menghubungkan formulir kinerja.
b.       Menganalisis dan menjelaskan preferensi pribadi dan sumber daya pribadi.

IV. Menciptakan teater melalui kolaborasi artistik
a.        Membuat/menulis skrip.
b.       Act/role-play.
c.        Direct classroom theatre.
d.       Desain lingkungan untuk teater.

V. Drama dalam seni pertunjukan
a.        Menggunakan permainan peran untuk menempatkan diri dalam konteks berbeda.
b.       Mengakui peran teater, film, televisi dan media lain dalam kehidupan sehari-hari.

VI. Menggunakan drama sebagai alat pembelajaran
a.        Menggunakan permainan peran untuk menempatkan diri ke dalam konteks subyek berbeda.
b.       Membuat teater berdasarkan tema dari subjek berbeda.

c.        Melakukan penelitian.

PERLUNYA MENGAJARKAN DRAMA DI SEKOLAH

Oleh: Heru Subrata

"Masa depan bangsa kita tergantung pada kemampuan kita untuk menciptakan dan untuk menjadi kreatif. Selama dekade mendatang sumber daya nasional kita yang paling penting adalah sumber daya manusia. Jika bangsa kita terus memenuhi tantangan masa depan, sekolah-sekolah saat ini perlu mengembangkan pemimpin kreatif. "

"Katakan padaku dan aku akan lupa.
Tunjukkan saya dan saya akan ingat.
Libatkan saya dan saya akan mengerti. "

(Pepatah Cina)

Pendidikan seni drama merupakan sarana penting untuk merangsang kreativitas dalam pemecahan berbagai masalah. Ini dapat memberikan tantangan pada persepsi siswa tentang dunia mereka dan tentang diri mereka sendiri. Eksplorasi yang dramatis dapat memberi siswa jalan keluar bagi emosi, pikiran, dan mimpi yang mungkin mereka tidak memiliki sarana untuk mengekspresikannya. Seorang siswa dapat—jika hanya untuk beberapa saat—menjadi dirinya yang lain, mengeksplorasi peran baru, mencoba dan bereksperimen dengan berbagai pilihan dan solusi pribadi untuk masalah-masalah yang sangat nyata dari kehidupan mereka sendiri. Atau masalah yang dihadapi oleh karakter dalam literatur atau tokoh sejarah . Hal ini dapat terjadi di atmosfer baru yang aman, karena tindakan dan konsekuensi dapat diperiksa, didiskusikan, dan dalam arti yang sesungguhnya diperpanjang tanpa bahaya dan jebakan bahwa eksperimen semacam itu jelas akan mengarah ke dunia "nyata".

Masih banyak yang bisa dilakukan pada pendidikan drama. Drama adalah komunikasi. Seperti semua seni, drama memungkinkan siswa untuk berkomunikasi/memahami orang lain dengan cara baru. Mungkin lebih dari bentuk seni lainnya. Drama juga memberikan pelatihan dalam aspek komunikasi yang sangat praktis yang sangat diperlukan di dunia yang semakin terpusat pada informasi saat ini. Siswa yang telah berpartisipasi dalam kegiatan drama cenderung lebih mudah berbicara di publik dan akan lebih persuasive dalam komunikasi mereka, baik tertulis maupun lisan. Ia juga akan lebih mampu menempatkan diri ke dalam berhubungan dengan orang lain, dan akan memiliki sikap lebih positif, dan memiliki kesadaran image diri yang lebih bagus. Partisipasi dalam kegiatan Drama membutuhkan kontrol diri dan disiplin yang akan membawa siswa dengan baik di semua aspek kehidupan. Dalam drama siswa akan belajar bekerja sama, melakukan bekerja sama, juga dapat menemukan cara terbaik bagi setiap individu sebagai anggota kelompok untuk berkontribusi. Dan juga untuk memberikan peterampilan mendengarkan dan menerima sudut pandang dan kontribusi orang lain. Drama adalah alat penting untuk mempersiapkan siswa untuk hidup dan bekerja di dunia yang semakin tim-oriented daripada hirarkis.

Drama juga membantu siswa mengembangkan tolerance dan empathy. Untuk memainkan peran secara kompeten, seorang aktor harus dapat sepenuhnya menghuni jiwa orang lain. Seorang aktor harus dapat benar-benar memahami bagaimana dunia terlihat melalui mata orang lain. Ini tidak berarti dia harus setuju dengan setiap karakter. Seorang aktor dapat memainkan Hitler tanpa menjadi seorang Nazi. Tetapi dia tidak bisa bermain Hitler tanpa memahami sudut pandangnya, tanpa empati. Dalam budaya yang semakin terpolarisasi dan tidak toleran dewasa ini, kemampuan untuk memahami motif dan pilihan orang lain sangatlah penting. Drama dapat membantu membangun warga global yang bertanggung jawab.

Selain nilai pendidikan intrinsiknya, drama dapat memperkuat kurikulum sekolah. Karena komunikasi dan empati sangat penting bagi drama, siswa yang telah menjelajahi kelas drama akan lebih mampu memahami idea dalam sejarah dan peristiwa terkini yang pernah, sedang, dan mungkin akan dilaluinyaSiswa akan dapat menempatkan dirinya ke dalam figur-figur figur dalam sejarah dan sastra, untuk memahami interaksana wawasan manusia. Keterkaitan antara Seni Drama dan subjek seperti bahasa, sejarah, studi sosial, dan bidang terkait sudah jelas. Studi literatur tidak mungkin tanpa Drama. Ada periode-periode penting dari sejarah sastra kolektif kita di mana hampir semua literatur yang masih hidup itu dramatis. Lebih penting, drama dapat digunakan untuk mempromosikan pembelajaran aktif dalam mata pelajaran apa pun—termasuk juga untuk memberikan pemahaman kinesthetic dan empathetic kepada siswa serta pemahaman intelektual tentang suatu topik. 

Penelitian telah menunjukkan berulang kali bahwa pendekatan dalam pembelajaran drama akan memberikan kontribusi pada depth of understanding yang lebih besar dan peningkatan retensi yang ditandai. Guru hendaknya selalu berusaha untuk menghubungkan pelajaran drama dengan topik dan tema yang dipelajari siswa dalam mata pelajaran lain. Dengan cara ini drama menyelesaikan beberapa tujuan sekaligus pengalaman sekolah siswa melalui Seni serta reinforcing akademisi tradisional. 

Minggu, 28 Oktober 2018

Komunikasi Berkomunikasi secara efektif secara lisan, tertulis dan dengan berbagai alat digital

Berkomunikasi secara efektif secara lisan, tertulis dan dengan berbagai alat digital; keterampilan mendengarkan.
Komunikasi adalah:
 komunikasi koheren menggunakan berbagai mode komunikasi
 Komunikasi dirancang untuk khalayak tertentu
 Substantif, multi-modal komunikasi
 Refleksi dan penggunaan proses belajar untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan komunikasi
 Memanfaatkan digital
Bagian Bawah Formulir
Apa itu Komunikasi?
Dalam lingkungan yang terhubung secara global saat ini, siswa memiliki lebih banyak akses ke alat komunikasi, saluran, dan sumber daya daripada sebelumnya dalam sejarah manusia. Mereka dapat terhubung dan berinteraksi dengan orang lain dan, mencari, menemukan, dan berbagi informasi dengan mudah. Namun, sementara mereka menikmati berkomunikasi menggunakan teknologi digital, mereka masih perlu dibekali dengan keterampilan untuk membedakan dan memberdayakan penggunanya. Mereka perlu memahami apa artinya menjadi komunikator yang bertanggung jawab dan etis dan berbagai cara, segudang alat, sumber daya, dan saluran di mana mereka dapat berkomunikasi dengan beragam audiensi.
Seperti apakah Komunikasi yang dalam?
Komunikasi koheren menggunakan berbagai mode komunikasi
Hal ini terbukti ketika pembelajar dapat dengan jelas mengartikulasikan bagaimana dan mengapa mereka membuat pilihan cerdas tentang mode komunikasi dan alat untuk menyampaikan pesan mereka. Mereka sangat terampil dalam berkomunikasi dengan cara yang koheren dan terhubung.
Komunikasi dirancang untuk khalayak tertentu
Ketika peserta didik sangat terampil dalam mengidentifikasi apa yang menggairahkan, memotivasi, atau mengkhawatirkan audiens tertentu, mereka dapat membuat audiens peduli dengan pesan tersebut. Mereka dapat menggunakan pengetahuan dan intuisi mereka untuk menentukan kapan dan bagaimana menantang penonton untuk berpikir di luar status quo. Peserta didik menggunakan berbagai strategi untuk membuat pesan yang mengesankan yang akan 'melekat' di benak audiens dan mengubah cara mereka berpikir dan / atau bertindak.
Komunikasi substantif, multi-modal
Peserta didik memahami tugas komunikasi sebagai sintesis dan menenun ide-ide yang saling berhubungan menjadi satu kesatuan yang koheren dan terintegrasi. Mereka tahu apa ide besar dan cara terbaik untuk menyampaikannya, memanfaatkan perpaduan alat yang tepat dan cara berkomunikasi. Mereka dengan terampil memadukan campuran kejutan, intrik, fakta, humor, dan elemen-elemen praktis untuk terhubung dengan, mengaitkan, dan mempertahankan perhatian audiens, dan menyampaikan ajakan bertindak yang jelas dan menarik.
Refleksi dan penggunaan proses belajar untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan komunikasi
Peserta didik adalah komunikator yang sangat terampil dan reflektif yang secara proaktif memantau efektivitas komunikasi dan merenungkan dengan hati-hati dari berbagai perspektif. Mereka menemukan cara yang kuat untuk memaksimalkan efektivitas komunikasi mereka, terutama dalam tim beragam dan multidisiplin. Bekerja dalam tim, peserta didik terampil dan intuitif dalam menemukan cara sinergis bekerja sama yang membantu aliran ide dan meminimalkan gangguan terkait komunikasi.
Memanfaatkan digital: memanfaatkan potensi alat dan sumber daya digital yang tersedia
Peserta didik dapat menggunakan elemen digital di mana-mana di seluruh tugas dengan cara yang kuat untuk memperdalam efisiensi, jangkauan, kualitas dan nilai komunikasi selama proses pembelajaran, baik di dalam tim dan dengan audiens lainnya. Peserta didik dapat mengartikulasikan secara rinci bagaimana setiap elemen digital telah meningkatkan komunikasi dengan cara yang meningkatkan kemungkinan bahwa audiens akan mengambil tindakan dan menerapkan pembelajaran tim, dan dapat menerapkan pemahaman itu pada konteks yang baru dan berbeda.
Gunakan kutipan ini dari 21CLD, Toolkit Implementasi Australia dengan staf Anda untuk mendiskusikan seperti apa kolaborasi di kelas.
Komunikasi koheren - Hubungan antara bahasa dan pemikiran adalah signifikan; masing-masing mengembangkan yang lain. Ketika peserta didik dapat mendengarkan, membaca, menulis, merekam, dan berinteraksi untuk mengekspresikan, bertukar, mengeksplorasi dan mengembangkan ide dengan orang lain, mereka tidak hanya belajar keterampilan komunikasi yang penting, pemikiran, pemahaman dan pemahaman mereka diperdalam.
Apakah kegiatan pembelajaran ini memerlukan komunikasi koheren?
Ya
Tidak
Pelajar menyelenggarakan webinar di mana mereka menyajikan topik yang berbeda tentang kota mereka ke teman sebaya di kota asal mereka dan kemudian menjawab pertanyaan tindak lanjut. Pertanyaan yang diajukan kemudian membentuk dasar untuk revisi / augmentasi presentasi asli mereka.
Pelajar menulis bukti yang diperpanjang untuk menunjukkan solusi untuk masalah geometri.
Pelajar menulis surat kepada editor sebagai tanggapan atas artikel berita terbaru dari pilihan mereka.
Peserta didik berpartisipasi dalam webinar di mana mereka mendengarkan presentasi oleh rekan-rekan dari kota saudara mereka. Mereka tidak memiliki kesempatan untuk bertanya dan tidak ada kegiatan lanjutan di sekitar pemahaman yang diperoleh.
Peserta didik memecahkan masalah geometri, tetapi tidak menulis bukti apa pun.
Pelajar memposting komentar satu kalimat sebagai tanggapan atas artikel berita terbaru pilihan mereka
Komunikasi untuk khalayak tertentu - Komunikasi yang terampil membutuhkan peserta didik untuk dapat berkomunikasi secara efektif dengan berbagai khalayak untuk berbagai tujuan dalam berbagai konteks yang luas. Ketika para siswa merancang dan merencanakan komunikasi mereka untuk khalayak tertentu, pembelajaran itu otentik karena mereka magang ke kehidupan nyata dan bekerja di dunia: menjadi penulis, pembuat film, jurnalis, presenter berita dan sebagainya menambah tujuan dan makna yang menghasilkan pembelajaran yang lebih dalam dan lebih kaya. untuk semua.
Apakah peserta didik diwajibkan untuk mendesain komunikasi mereka untuk audiens tertentu?
Ya
Tidak
Pelajar sekolah menengah membuat video tutorial untuk pelajar 6 tahun untuk menjelaskan konsep Pythagoras. Ketika ditanya, sebagian besar peserta didik 6 tahun dapat menjelaskan kembali teori tersebut secara singkat. Penonton umumnya memahami konsep, yang menunjukkan bahwa komunikasi video dirancang dengan tepat untuk mereka.
Dalam belajar tentang kehidupan warga lanjut usia setempat di rumah jompo, pelajar bekerja dalam kemitraan untuk mewawancarai mereka secara lisan, mengambil foto dan gambar dari kehidupan mereka, dan menggunakan narasi untuk membuat Buku Besar 'Ini adalah hidup Anda' untuk setiap orang. Ini kemudian disajikan kepada mereka pada teh sore khusus yang diselenggarakan dan dipimpin oleh para pelajar. Pengembangan buku cetak besar di sini adalah tepat karena banyak warga lanjut usia yang mengalami gangguan penglihatan dan tidak memiliki akses ke teknologi online. Isi buku itu disesuaikan dengan apa yang paling relevan bagi mereka: kehidupan mereka sendiri.
Pelajar sekolah menengah membuat video tutorial untuk pelajar 6 tahun untuk menjelaskan konsep Pythagoras. Ketika ditanya, sebagian besar peserta didik 6 tahun TIDAK dapat menjelaskan secara singkat teori itu kembali. Ini menunjukkan bahwa komunikasi video tidak dirancang dengan tepat untuk kebutuhan para pembelajar ini.
Dalam belajar tentang perlunya fasilitas yang baik untuk warga lanjut usia, pelajar pergi ke rumah pensiun dan bekerja dalam kemitraan untuk mewawancarai penghuni secara lisan untuk membuat video 'Hidup di Rumah Pensiun' yang kemudian diunggah secara online ke ruang bersama untuk dilihat. Komunikasi ini tidak dirancang dengan audiensi tertentu dalam pikiran. Ini mungkin berguna untuk audiens yang tidak dikenal untuk siapa fasilitas pensiun relevan; itu tidak relevan bagi warga lansia yang diwawancarai karena mereka sudah ada di sana!
Komunikasi substantif, multi-modal - Komunikasi adalah multi-modal ketika mencakup penggunaan lebih dari satu jenis mode komunikasi atau alat untuk menghasilkan pesan yang koheren. Misalnya, pelajar dapat membuat presentasi yang mengintegrasikan video dan teks, atau menanamkan foto ke dalam posting blog.Komunikasi dianggap multi-modal hanya jika elemen bekerja sama untuk menghasilkan pesan yang lebih kuat dari satu elemen saja. Komunikasi multi-modal, berdasarkan sifatnya, membutuhkan pemikiran yang lebih substantif daripada hanya menggunakan satu mode atau alat, karena pelajar harus mempertimbangkan dan memilih alat yang tepat dan menenun unsur-unsur bersama untuk menciptakan keseluruhan yang terintegrasi.
Apakah komunikasi multi-modal substantif ini?
Ya
Tidak
Pelajar menulis laporan lab tentang lab sains mereka tentang kerapatan materi, termasuk teks narasi dan bukti visual dari apa yang mereka lihat dalam eksperimen mereka (seperti gambar atau tangkapan layar dari tampilan data waktu nyata). Kegiatan pembelajaran membutuhkan beberapa mode media yang bekerja bersama untuk deskripsi yang lebih lengkap tentang hasil eksperimen.
Pelajar muda menggunakan proses teknologi desain untuk membuat mainan baru, dan memutuskan untuk membuat iklan televisi untuk itu. Mereka melihat berbagai iklan TV untuk menganalisis teknik pemasaran persuasif yang digunakan, dan memilih strategi yang sesuai untuk mainan mereka. Analisis teknik periklanan TV sebelum memutuskan strategi pemasaran yang tepat memperkaya pemikiran dan pengambilan keputusan pembelajar.
Pelajar menulis laporan lab tentang lab sains mereka tentang kerapatan materi, termasuk hanya teks naratif. Kegiatan pembelajaran membutuhkan penggunaan hanya satu mode komunikasi.
Pelajar muda menggunakan proses desain-teknologi untuk membuat mainan baru, dan membuat iklan televisi untuk itu. Komunikasi adalah multi-modal; isi iklan TV tidak selalu membutuhkan pemikiran substantif.
Penggunaan proses pembelajaran untuk meningkatkan komunikasi - Apa yang terjadi selama proses pembelajaran - interaksi, proses, mode komunikasi, bahasa dan keterampilan yang digunakan - adalah kunci untuk memantau, menilai, dan secara eksplisit mengembangkan keterampilan komunikasi peserta didik.Apakah peserta merefleksikan dan menggunakan proses pembelajaran mereka untuk meningkatkan pemikiran meta-kognitif untuk memantau, mengelola dan meningkatkan pengembangan dan pemikiran mereka sendiri?
Apakah para siswa menggunakan proses pembelajaran mereka untuk meningkatkan komunikasi mereka?
Ya
Tidak
Peserta didik merekam sendiri memecahkan masalah matematika, secara verbal menjelaskan langkah-langkah yang mereka gunakan dan alasan mereka.Mereka menggunakan ini dan kriteria penilaian untuk mencerminkan dengan guru mereka (atau mitra belajar) tentang bahasa, proses dan penalaran matematis mereka, dan apa yang perlu mereka lakukan untuk meningkatkan.
Peserta didik merekam sendiri memecahkan masalah matematika, secara verbal menjelaskan langkah-langkah yang mereka gunakan dan alasan mereka.Guru menggunakan ini untuk menilai pekerjaan siswa dan menyarankan area untuk perbaikan.
Kutipan dari 21CLD, Toolkit Implementasi Australia, Microsoft, 2013
Koneksi Kurikulum
Kurikulum Victorian Foundation-10 kurikulum menekankan nilai dan tempat kolaborasi di semua bidang pembelajaran, dan khususnya dalam kurikulum Personal dan Social Capability and Digital Technologies .
Kurikulum Kemampuan Pribadi dan Sosial
Ini disusun menjadi dua helai yang saling terkait:
·         Kesadaran Diri dan Manajemen
·         Sub-strands: Pengakuan dan ekspresi emosi dan Pengembangan ketahanan
·         Kesadaran dan Manajemen Sosial
·         Sub-strands: Apresiasi keragaman dan pemahaman tentang hubungan dan Bekerja secara kolaboratif
Kesadaran Diri dan Manajemen
Belajar dalam untaian ini melibatkan siswa mengembangkan keterampilan untuk bekerja secara mandiri, menunjukkan inisiatif, mengidentifikasi dan menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi tanggapan emosional mereka serta karakteristik pribadi mereka sendiri. Siswa mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengatur, mengelola, dan memantau emosi mereka. Mereka mengembangkan rasa kekuatan pribadi mereka yang realistis dan memiliki penilaian realistis atas prestasi mereka sendiri dan rasa pengetahuan diri dan kepercayaan diri.
Kesadaran dan Manajemen Sosial
Belajar dalam alur ini sangat berfokus pada bidang kolaborasi yang dieksplorasi di seluruh DigiPub ini.

Siswa belajar untuk mengenali perasaan orang lain dan mengetahui bagaimana dan kapan membantu orang lain. Siswa belajar untuk menghormati dan memahami perspektif, kebutuhan, dan keadaan emosional orang lain. Mereka belajar untuk berpartisipasi dalam hubungan yang positif, aman dan menghormati, mendefinisikan dan menerima peran dan tanggung jawab individu dan kelompok.
Untai ini melibatkan siswa berinteraksi secara efektif dan hormat dengan berbagai orang dewasa dan teman sebaya. Siswa belajar bernegosiasi dengan yang lain; bekerja dalam tim, berkontribusi positif untuk kelompok dan secara kolaboratif membuat keputusan; mengembangkan keterampilan kepemimpinan, menyelesaikan konflik dan mencapai hasil positif. Siswa mengembangkan kemampuan untuk memulai dan mengelola hubungan pribadi yang sukses.

Kemampuan Antarbudaya
Kurikulum Kemampuan Antarbudaya mengeksplorasi interaksi yang merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari di dunia yang semakin multikultural dan global.
Kemampuan Antarbudaya fokus pada siswa yang mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan pemahaman antarbudaya dan apa artinya menjadi warga lokal dan global yang bertanggung jawab, dilengkapi untuk hidup dan bekerja bersama dalam dunia yang saling berhubungan.
Kemampuan antar budaya bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan untuk memungkinkan siswa untuk: 
·         menunjukkan kesadaran dan penghormatan terhadap keragaman budaya di dalam masyarakat
·         merefleksikan bagaimana pengalaman interkultural memengaruhi sikap, nilai, dan keyakinan
·         mengakui pentingnya penerimaan dan penghargaan terhadap keragaman budaya untuk komunitas yang kohesif.
Kurikulum Teknologi Digital
Tujuan utama dalam kurikulum Teknologi Digital adalah untuk memastikan bahwa siswa dapat "menerapkan protokol dan praktik hukum yang mendukung komunikasi dan kolaborasi yang aman, etis dan penuh hormat dengan khalayak yang dikenal dan tidak dikenal."
Kurikulum Teknologi Digital terdiri dari tiga helai terkait:
·         Sistem Digital
·         Data dan Informasi dan
·         Menciptakan Solusi Digital
Siswa menarik pada konten Data dan Informasi, dan untaian Sistem Digital ketika menerapkan proses dan keterampilan teknis yang berkaitan dengan untaian Membuat Solusi Digital. Dalam alur ini, siswa menerapkan proses yang saling terkait dalam menganalisis, merancang, mengembangkan, dan mengevaluasi untuk menciptakan solusi digital.
Menciptakan Solusi Digital
Belajar dalam untaian Solusi Digital Menciptakan menekankan nilai kolaborasi dan komunikasi ketika siswa bekerja sama untuk menciptakan solusi untuk masalah. Ini membutuhkan keterampilan dalam menggunakan sistem digital dan komputasi, desain dan pemikiran sistem, dan berinteraksi secara aman dengan menggunakan protokol teknis dan sosial yang tepat. Belajar dalam alur ini memfokuskan pada siswa yang mengeksplorasi proses yang saling terkait dan keterampilan terkait yang dengannya mereka dapat menciptakan solusi digital. Mereka terlibat dalam empat proses menganalisis, merancang, mengembangkan, dan mengevaluasi.
Interaksi dan dampak
Satu set Konsep Kunci mendukung kurikulum Teknologi Digital. The Interaksi dan Dampak kunci konsep berfokus pada semua aspek interaksi manusia dengan dan melalui sistem informasi:
·         Interaksi mengacu pada semua interaksi manusia dengan sistem informasi, terutama antarmuka dan pengalaman pengguna, dan interaksi manusia-manusia termasuk komunikasi dan kolaborasi difasilitasi oleh sistem digital. Konsep ini juga membahas metode untuk melindungi data dan informasi yang tersimpan dan dikomunikasikan.
·         Dampak menggambarkan analisis dan memprediksi sejauh mana kebutuhan pribadi, ekonomi, lingkungan dan sosial terpenuhi melalui sistem dan perangkat digital yang ada dan muncul; dan menghargai potensi transformatif sistem digital dalam kehidupan masyarakat. Ini juga melibatkan pertimbangan hubungan antara sistem informasi dan masyarakat dan khususnya kewajiban etika dan hukum individu dan organisasi mengenai kepemilikan dan privasi data dan informasi.

Mempelajari Progresi
Memanfaatkan Digital
Komunikasi
http://www.digipubs.vic.edu.au/21st-century/npdl_communication/images/communication_graphic_table.pngBerkomunikasi secara efektif dengan berbagai gaya, mode, dan alat (termasuk alat digital), disesuaikan untuk berbagai khalayak.
Bukti Terbatas
·         Pembelajar berjuang dengan inkoherensi dan membatasi komunikasi ke satu mode
·         Pembelajar berjuang untuk menyesuaikan pesan ke khalayak tertentu
·         Peserta didik mengalami kesulitan dalam mengkomunikasikan temuan dan harapan dari tugas mereka
·         Komunikasi tidak terjalin, koheren atau substantif
·         Peserta didik menggunakan sedikit / tanpa refleksi sadar dalam komunikasi mereka
·         Peserta didik tidak menunjukkan penggunaan protokol Komunikasi
Muncul
·         Peserta didik masuk akal dan menggunakan lebih dari satu mode komunikasi
·         Dengan bimbingan, peserta dapat mulai memilih konteks, gaya komunikasi, bahasa dan mode untuk menyesuaikan komunikasi mereka
·         Pesan pembelajar mencerminkan berbagai elemen pemikiran dan lebih koheren menggunakan lebih dari satu mode komunikasi
·         Peserta didik mulai membangun dan mengikuti protokol komunikasi yang baik
·         Para pelajar merefleksikan proses komunikasi mereka apa yang berhasil dan mana yang tidak
Mengembangkan
·         Peserta didik memahami, memilih dan menggunakan berbagai mode komunikasi dan alat untuk menghasilkan komunikasi yang koheren (ide yang terhubung)
·         Peserta didik memiliki pemahaman yang berkembang tentang berbagai jenis audiens yang harus mereka capai
·         Peserta didik menunjukkan keterampilan yang baik dalam memproduksi dan menyampaikan pesan untuk audiens tertentu yang merancang untuk memahami, relevansi, dan makna
·         Para pembelajar memadukan berbagai masalah, komponen, argumen dan perspektif ke dalam konten mereka, membuat komunikasi lebih substantif melalui menganalisis, mensintesis dan mengintegrasikan banyak ide ke dalam keseluruhan
·         Peserta didik mengembangkan kemampuan untuk memantau, mengelola, dan meningkatkan komunikasi mereka
Akselerasi
·         Peserta didik menjadi terampil dalam memilih berbagai mode komunikasi dan alat untuk menyampaikan pesan yang koheren
·         Peserta didik memahami dan dapat menyesuaikan pesan dan alat ke berbagai audiens sehingga pesan tersebut didengar dan menambah nilai
·         Pembelajar mencari umpan balik dan mengubah serta menyesuaikan komunikasi mereka
·         Peserta didik menggunakan berbagai strategi dan beragam utas untuk informasi guna merumuskan pesan penting dan terhubung dengan audiensi
·         Pembelajar terampil dalam memantau, mengelola dan merefleksikan komunikasi mereka, dapat mengantisipasi tantangan / risiko, dan / atau menemukan cara untuk meningkatkan fungsi tim
Ahli
·         Peserta didik sangat terampil dalam mengartikulasikan dan menyampaikan pesan yang terhubung dan koheren dengan pilihan cerdas mode dan alat komunikasi
·         Pelajar terampil mengidentifikasi apa yang menggairahkan, memotivasi / mengkhawatirkan khalayak tertentu dan bagaimana melibatkan / menantang orang lain untuk berpikir dan bertindak berbeda
·         Peserta didik tahu ide besar, bagaimana mensintesis pesan yang koheren dengan mencampurkan secara terampil kejutan, intrik, fakta, humor dan elemen praktis yang mampu mengaitkan dan mempertahankan perhatian audiens dan menyampaikan panggilan yang jelas dan memaksa
·         Tim adalah komunikator yang sangat terampil dan reflektif yang secara proaktif memantau pesan mereka dari berbagai perspektif dan mampu mengidentifikasi cara-cara kuat untuk memperkuat dampaknya
© 2014, Pedagogi Baru untuk Kerjasama Global Pembelajaran Mendalam. Seluruh hak cipta. Lisensi disediakan untuk digunakan di sekolah-sekolah yang dicakup oleh perjanjian-perjanjian klaster New Pedagogies for Deep Learning.
Memimpin Sesi Belajar Profesional Komunikasi di Sekolah Anda
Berikut ini adalah program sesi yang disarankan untuk membangun pemahaman staf tentang Komunikasi.
Durasi: ~ 45 menit
Saran Kegiatan Belajar Profesional:
1. Perkenalkan Sesi
(1:00 mnt)
"Komunikasi mengarah ke komunitas, yaitu pemahaman, keintiman, dan penilaian timbal balik." Rollo May
Tujuan sesi ini adalah untuk:
·         Bangun pemahaman staf tentang apa salah satu dari 6C: Komunikasi berarti dalam konteks NPDL
·         Jelajahi cara-cara di mana komunikasi yang lebih dalam dapat dimasukkan ke dalam pengajaran dan pembelajaran.
2. Komunikasi Pemahaman Anda
(~ 30: 00 menit)

Minta peserta untuk membobol 5 kelompok berbeda.
Berikan masing-masing kelompok salah satu dimensi Kemajuan Belajar Jauh Pembelajaran berikut:
·         Komunikasi koheren menggunakan berbagai mode komunikasi
·         Komunikasi dirancang untuk khalayak tertentu
·         Komunikasi substantif, multi-modal
·         Refleksi dan penggunaan proses belajar untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan komunikasi
·         Memanfaatkan digital: memanfaatkan potensi alat dan sumber daya digital yang tersedia
Tugasnya adalah tugas komunikasi:
·         Tugas akan memakan waktu 30 menit
·         presentasi hanya 2 menit
Berikan instruksi berikut untuk grup:
1. Temukan sebanyak mungkin tentang Dimensi Komunikasi yang telah Anda alokasikan. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi halaman Pengantar dan halaman Pembelajaran Progresi .
2. Sebagai kelompok, putuskan bagaimana Anda akan mengkomunikasikan pengetahuan Anda tentang Dimensi ini kepada seluruh staf. Anda dapat menggunakan strategi apa pun yang Anda suka dan sumber daya apa pun untuk mendukung Anda, termasuk teknologi digital. Berpikir di luar kotak. Jadilah imajinatif dan kreatif dalam komunikasi Anda. Pastikan Anda memahami apa yang akan beresonansi terbaik dengan audiens Anda (rekan-rekan Anda) dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
·         Pilihan apa yang akan Anda buat tentang bagaimana Anda akan mengkomunikasikan temuan Anda?
·         Apa yang akan membangkitkan, memotivasi atau mengkhawatirkan audiens Anda dan bagaimana Anda akan mengatasi ini?
·         Bagaimana Anda akan mensintesis ide-ide dan informasi yang Anda temukan ke dalam presentasi 2 menit yang koheren?
·         Alat digital apa yang akan Anda gunakan untuk menambah nilai pada presentasi Anda?
·         Bagaimana Anda akan memaksimalkan efektivitas komunikasi Anda?
3. Mendemonstrasikan Pemahaman
(~ 10: 00 menit)

Setiap kelompok memiliki 2 menit untuk presentasi mereka.
Selama presentasi, minta sisa staf untuk berpikir tentang seluruh halaman Pembelajaran Progresi dan seberapa efektif setiap kelompok menunjukkan kemampuan mereka.
4. Refleksi
(~ 5: 00 menit)

Setelah semua kelompok mempresentasikan, luangkan waktu singkat untuk merefleksikan:
·         Apa yang telah mereka pelajari tentang Komunikasi?
·         Bagaimana mereka bisa memasukkan pembelajaran ini di kelas mereka?



Gagasan untuk dicoba
Pedagogi Baru
"Hal terpenting dalam komunikasi adalah mendengar apa yang tidak dikatakan." Peter Drucker
Video: Julian Treasure: Bagaimana berbicara sehingga orang mau mendengarkan
Dalam pembicaraan yang bermanfaat ini, ahli bunyi mendemonstrasikan kemampuan berbicara yang kuat - dari beberapa latihan vokal yang berguna hingga kiat tentang cara berbicara dengan empati. Pembicaraan yang mungkin membantu dunia terdengar lebih indah.
Bagaimana pembicaraan ini memengaruhi pemahaman Anda tentang komunikasi?
Tonton videonya dan pertimbangkan yang berikut:
·         Diskusikan "tujuh cara berbicara yang mematikan" dengan siswa Anda, apa pendapat mereka?
·         Apa pendapat siswa Anda tentang "HAIL"?
·         Bisakah Anda memasukkan kemampuan berbicara yang kuat ke dalam kelas Anda?
Baca: Literasi multimodal: Apa artinya bagi latihan di ruang kelas?
Akses artikel di Asosiasi Pendidik Literasi Australia: Literasi multimodal: Apa artinya bagi praktik di ruang kelas? .
Artikel ini membahas bukti dari penelitian kelas baru-baru ini di mana 16 guru bekerja dalam tim di sembilan ruang kelas sekolah dasar untuk mengembangkan cara-cara baru menanamkan teknologi untuk pembelajaran keaksaraan.
Baca artikel.
Pertimbangkan yang berikut ini:
·         Apa ide utama yang hadir?
·         Apa pandangan Anda tentang penelitian ini?
·         Apa implikasi yang dimiliki ide-ide ini untuk praktik kelas Anda?
Bagian Bawah FormulirBelajar Kemitraan
"Mitos besar zaman kita adalah bahwa komunikasi adalah teknologi." Libby Larsen
Alat: lingkungan blogging Global2
Global2 adalah komunitas blog Departemen dan dapat diakses baik oleh pemerintah Victoria maupun sekolah-sekolah Katolik. Global2 menyediakan ruang untuk komunikasi dan kolaborasi online. Sekolah dapat mengatur blog siswa, kelas, guru, dan sekolah. Ini memberikan kesempatan bagi guru dan siswa untuk memposting dan mengomentari blog, berkolaborasi di wiki, mengatur forum diskusi dan menanamkan video dan gambar. Sekolah yang memiliki mitra internasional atau sekolah kembar dapat mengundang sekolah-sekolah ini ke dalam lingkungan Global2 untuk melakukan proyek kolaboratif dengan sekolah mereka.
Apakah sekolah Anda menggunakan Global2?
Pertimbangkan yang berikut ini:
·         Bagaimana sekolah Anda dapat menggunakan Global2 untuk memfasilitasi kemitraan pembelajaran dengan siswa, orang tua, sekolah lain?
·         Pertimbangan apa yang perlu dibuat saat menggunakan komunikasi online?
Memanfaatkan Digital
"Komunikasi mengarah ke komunitas, yaitu pemahaman, keintiman, dan penilaian timbal balik." Rollo May
·         Bagaimana alat-alat online ini dapat digunakan untuk memfasilitasi komunikasi dengan siswa Anda?

"Manfaatkan setiap kesempatan untuk melatih keterampilan komunikasi Anda sehingga ketika ada kesempatan penting, Anda akan memiliki karunia, gaya, ketajaman, kejelasan, dan emosi untuk memengaruhi orang lain." Jim Rohn
Dalam Ilustrasi Praktik ini: Banyaknya hasil keaksaraan guru sadar akan cara-cara di mana Kurikulum Bahasa Inggris baru untuk Bahasa Inggris mendorong para guru untuk memberikan siswa kesempatan untuk membuat, menyusun urutan dan mengembangkan cerita dan komunikasi digital. Dia memutuskan untuk menggunakan peta konsep untuk memungkinkan murid-muridnya mengidentifikasi pilihan untuk menulis kreatif tentang hewan. Setelah memutuskan pendekatan mereka, dia mendukung siswa individu untuk mencapai berbagai hasil keaksaraan. Hasil ini termasuk presentasi lisan, cerita foto, membuat dan mengurutkan gambar digital, desain, dan pengolah kata.
Akses Ilustrasi Praktik.
Pertimbangkan yang berikut ini:
·         Ide apa yang dapat Anda gunakan dengan siswa Anda?
·         Apakah peta konsep berguna dalam merencanakan kerja dengan siswa Anda?

DASAR-DASAR BERMAIN DRAMA

I.   PENDAHULUAN Drama adalah kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas dengan media  percakapan(dialog), gerak da...