Translate

Minggu, 26 September 2021

Menulis Naskah Drama Anak-anak

 

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9890042853194778"

     crossorigin="anonymous"></script>

Contoh Penulisan Naskah Drama Anak-anak


“SERIGALA SAKIT GIGI”
(Petualangan Kancil dan Kawan-kawan)

Adaptasi dari cerita: “SI KANCIL” Karya: Anandha


(Bisa diberi ilustrasi menarik sesuai tema cerita)

 1.      Penulis Naskah: Dyah Safitri K.

A. Sinopsis cerita:
Pada suatu saat, Serigala yang terkenal jahat itu menderita sakit gigi. Telah banyak obat yang ia makan namun tak dapat menyembuhkannya. Hingga suatu hari ia bermimpi ditemui oleh seorang nenek sihir yang memberitaukan bahwa jika makan daging tupai maka ia akan sembuh. Dan diculiklah sang Tupai. Namun Kancil dan teman-temannya tak membiarkan Serigala itu memakan sahabat mereka. Sekuat tenaga, mereka mencari jalan untuk menolong Sang Tupai tersebut. Dan mulailah petualangan yang seru ini.

 

B. Pelaku/tokoh:

1. Serigala       : Noval
2. Kancil          :
Dian
3. Kera            :
Hardy
4. Kambing     :
Joko
5. Kucing        :
Rere
6. Kelinci         :
Andaru
7. Tikus           :
Sueb
8. Ayam          :
Zulfarida
9. Tupai           :
Aan
10. Nenek Sihir:
Asih K.
11. Narator      :
Nia

 

C. Karakterisasi:

1. Serigala       : jahat, culas, keras, kasar
2. Kancil          : cerdik, penuh selidik, banyak akal
3. Kera            : cerdik, gampang ngambek, lucu, menggemaskan
4. Kambing     : bodoh, mudah diakali, penurut
5. Kucing        : banyak tingkah, gesit, menjengkelkan
6. Kelinci         : penurut
7. Tikus           : penakut
8. Ayam          : penurut
9. Tupai           : lincah, suka membantu, tidak banyak tingkah
10. Nenek Sihir: jahat, suka memperdaya orang


D. Konsep panggung

Panggung konvensional(menghadap penonton) dengan luas 9X6 meter (atau diatur menurut kebutuhan)

 

E. Properti/peralatan

1.      Batu besar 3, batu kecil

2.      Pepohonan

3.      Tongkat sihir

4.      dst

 

F. Efek pendukung

1.      Lampu

2.      Sound

3.      Dry ice

4.      Dsb.

 

G. Pembabakan

Drama ini terdiri dari 3 babak dengan durasi pementasan kira-kira sekitar 30 menit

 

H. Gambaran Struktur Dramatik(Alur/plot)



BABAK I:

Suasana: Malam Hari (SFX: SUARA JENGKERIK, BURUNG HANTU)

Latar Panggung : Hutan Belantara

Narator:
Pada suatu malam di sebuah hutan yang lebat dan terdapat banyak binatang telah terjadi kehebohan. Seekor serigala jahat tiba-tiba mengamuk dengan membabi buta. Sebabnya ialah sang serigala sedang menderita sakit gigi. Tentu saja seluruh binatang jadi takut. Mereka lari dan bersembunyi.

(SUARA MUSIK CERIA MENGHANGATKAN SUASANA. BINATANG-BINATANG MUNCUL DENGAN TARIANNYA YANG MENARIK. MEREKA BEGITU AKRAB. TAPI TIBA-TIBA, SUARA TERIAKAN SFX SERIGALA MEMECAHKAN SUASANA. DAN MUSIK MENJADI TEGANG. KAWANAN BINATANG PUN LARI KOCAR-KACIR. MEREKA BERSEMBUNYI DI BALIK SEMAK-SEMAK. CAHAYA LAMPU MEREDUP)

SANG SERIGALA MUNCUL DAN MENGERANG KESAKITAN. IA BERJALAN TERTATIH-TATIH. SUASANA TAMPAK MENCEKAM. SERIGALA ITU TIBA DI TENGAH PANGGUNG DENGAN MERAUNG-RAUNG. TANGANNYA MEMEGANG SEBELAH PIPINYA YANG BENGKAK.

 01. Serigala        : Aduh sakit….. Tolong….. Aduh….. sakit….. aduh…..Tolonglah teman-teman berikan aku obatnya. Aduh, sakit…..!

(SANG SERIGALA BERLALU. SUARANYA SEMAKIN LAMA SEMAKIN MENJAUH. DAN LENYAP. PANGGUNG PUN MULAI BENDERANG KEMBALI. BEBERAPA BINATANG MASUK KE ATAS PENTAS DENGAN WAJAH KETAKUTAN. LALU PERGI KE ARAH SEMAK BELUKAR UNTUK BERSEMBUNYI. KANCIL JUGA KELUAR DARI TEMPAT PERSEMBUNYIAN-NYA DENGAN HATI-HATI. IA MENENGOK KIAN KEMARI UNTUK MEMASTIKAN SERIGALA ITU TELAH PERGI)

02. Kancil           : (BERBISIK) Kera…. Kera….! Ayo keluar.

03. Kera             : (DARI BALIK PEPOHONAN) Sssstt….., Aku disini….

04. Kancil           : (MENGEDARKAN PANDANGANNYA) Dimana kamu Kera? Aku tak melihatmu.

05. Kera             : Disini,…. Aku disini.

06. Kancil           : (JENGKEL) Iya, disini itu dimana? Aku tetap tak melihatmu.

07. Kera             : Ya disini. Cobalah Kancil berjalan dua langkah ke arah kanan.

08. Kancil           : (KANCIL MENURUT) Satu…. dua….

09. Kera             : Lalu mundur lagi ke arah belakang lima langkah.

10. Kancil           : Satu, dua, tiga, empat dan lima….. Sudah, kamu dimana?

11. Kera             : Sekarang putar kepalamu ke arah kiri.

12. Kancil           : Begini?

13. Kera             : Ya.

14. Kancil           : Lalu?

15. Kera             : (MUNCUL DI BELAKANG KANCIL DENGAN MENGENDAP-ENDAP) Dar !

16. Kancil           : (TERKEJUT) Waduh ampun…..!!!

17. Kera             : (TERTAWA TERBAHAK-BAHAK) Haha….ha…ha….

18. Kancil           : (bersungut dan marah) Huuh, bilang kek dari tadi. Jangan pakai kejutan segala. Kancil kan jadi takut.

19. Kera             : Jangan marah dong, Cil. Aku kan hanya bercanda. Hehe….

20. Kancil           : Bercanda ya bercanda, tapi jangan ngerjain Kancil dong !

21. Kera             : Oke deh, maaf. Kalau begitu kita pacantel saja….(KERA MENYODORKAN TANGAN, TAPI KANCIL TAK MEMPEDULIKANNYA)

22. Kera             : O, jadi marah beneran nih. Baik kalau begitu. Lihat ini…..(KERA MENGERUTKAN MUKANYA YANG LUCU DAN MULAI BERTINGKAH SUPAYA MEMBUAT KANCIL TERSENYUM. TAPI KANCIL SEOALAH-OLAH TAK MELIHATNYA).

23. Kera             : Lho, kok gak mempan juga. Ya sudah, aku pulang saja….(BARU SAJA KERA BERJALAN BEBERAPA LANGKAH, TIBA-TIBA KAKINYA TERPELESET MENGINJAK KULIT PISANG. DAN JATUH)

24. Kera             : Aduh…..!

25. Kancil           : (TERTAWA) Rasain….. Makanya kalau buang sampah jangan sembarangan

26. Kera             : Huh, bukannya menolong malah menertawakan

27. Kancil           : Ya, salah sendiri

28. Kera             : O, jadi Kancil tak mau menolong saya?

29. Kancil           : Baik, deh, baik…… (KANCIL MENGAHAMPIRI KERA YANG TERDUDUK DI ATAS TANAH SEMABARI MENYODORKAN TANGANNYA. NAMUN TIBA-TIBA KERA MENARIK TANGAN SANG KANCIL HINGGA TERJATUH BERANGKULAN. KEDUANYA TERTAWA LEPAS. DAN SESAAT MENJADI HENING. KANCIL SEPERTI TERINGAT SESUATU).

30. Kancil           : Eh, Kera. Apakah kamu melihat apa yang kulihat tadi?

31. Kera             : (MENGERUTKAN DAHINYA) Apa itu Kancil? Tadi kan gelap

32. Kancil           : (SEOLAH BERFIKIR) Kalau begitu apakah Kamu mendengarkan apa yang tadi kudengar?

33. Kera             : Mendengar apalagi, Kancil? Kok saya jadi tak mengerti maksudnya .

34. Kancil           : Ya, mendengar suara dong. Tadi aku mendengar suara yang seperti minta tolong. Begini (menirukan suara Serigala)Aduh sakit….. Tolong…. Aduh….. Aduh……

35. Kera             : Oooo, yang itu. Iya aku juga mendengar. Memangnya kenapa?

36. Kancil           : Suara siapa, ya? Kok rasanya saya kenal. Aku ingin sekali menolongnya.

37. Kera             : Ah,….. (membelakangi Kancil) buat apa kita susah-susah menolongnya? Toh kita sendiri tidak tahu siapa yang minta pertolongan itu.

38. Kancil           : Lho, kok Kera ngomongnya begitu sih? Kita ini kan sesama mahluk ciptaan Tuhan. Jadi sudah seharusnya kita saling menolong. Bukankah dengan tolong menolong itu kita akan mendapatkan pahala, betul kan?

39. Kera             : Iya, tapi menolong siapa dulu….. Nah, kalau yang kita tolong itu jahat bagaimana? Kita sendiri kan yang jadi repot

40. Kancil           : Betul juga, ya. Tapi kalau dia baik?

41. Kera             : Ya tidak tahu…..

42. Kancil           : Ah, saya punya akal!

43. Kera             : Apa itu?

44. Kancil           : Kalau begitu, kita tanyakan saja pada teman-teman kita. Siapa tahu diantara mereka ada yang mengetahuinya. Yuk?

45. Kera             : Ayo, siapa takut…..
(MUSIK PERGANTIAN BABAK, LAMPU MATI) BABAK BERIKUTNYA..........

 

BABAK II

 ……dst………………………….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Komentar

DASAR-DASAR BERMAIN DRAMA

I.   PENDAHULUAN Drama adalah kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas dengan media  percakapan(dialog), gerak da...