Translate

Selasa, 27 Juli 2010

RPP Inovatif Muatan Lokal Bahasa Jawa (Contoh)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Jenjang satuan pendidikan : Sekolah Dasar Kedurus V Surabaya

Mata pelajaran : Bahasa Daerah

Kelas / Semester : IV / I

Aspek : Wicara

Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)

Standar kompetensi : Mengapresiasi Tembang

I. Kompetensi Dasar

Siswa mampu mengapresiasikan sastra Jawa berupa : cerita rakyat, dongeng, cerita wayang, geguritan, dan tembang dolanan

II. Indikator

Siswa mampu mengapresiasikan sastra Jawa berupa “tembang dolanan” dan “tembang macapat”

III. Tujuan Pembelajaran

- Melalui kegiatan mendengarkan pembacaan tembang dolanan oleh guru, siswa dapat menyebutkan jenis-jenis “tembang macapat” dengan benar.

- Melalui diskusi kelompok siswa dapat menjelaskan “paugerane tembang macapat” dengan benar.

- Melalui kegiatan pelatihan terbimbing, siswa dapat mendeskripsikan watak dari tiap “tembang macapat” dengan benar.

- Melalui pelatihan “nembang” siswa dapat menyanyikan “tembang macapat Pangkur” dengan benar.

IV. Materi Pembelajaran

Tembang macapat Pangkur [terlampir]

V. Model Pembelajaran

Model : model pembelajaran langsung

VI. Kegiatan Pembelajaran

  1. Kegiatan awal (10 menit)

1.

Guru mengajak siswa membuat kontrak belajar yang berupa kesepakatan bersama yakni berupa “jika guru bertepuk 3X, siswa bertepuk 1X kemudian mengangkat tangan kanan dan menutup mulut”, jika guru menyebut kata ”MACAPAT”, maka masing2 siswa dalam kelompok tertentu menyebutkan salah satu nama tembang macapat.

Guru memotivasi siswa dengan menanyakan “apakah kalian pernah mendengar istilah macapat?”, ”Tembang apakah yang pernah Anda dengar?”, ”Apakah kalian pernah menyanyikan tembang macapat?”

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan materi tembang macapat.

Fase 1: Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa

b. Kegiatan inti (55 menit)

1.

Guru membacakan sebuah Tembang Pangkur dengan irama dan lagu yang tepat sebagai contoh untuk siswa, kemudian siswa mengikutinya sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh guru (Pemodelan)

Fase II Mendemonstrasikan keterampilan (pengetahuan prosedural) atau: mempresentasikan pengetahuan (deklaratif))

2

Siswa berlatih menyanyikan tembang macapat Pangkur dengan bimbingan dan arahan guru.

Teknik:

a. Membaca “titi laras” (notasi)

Siswa menirukan pembacaan notasi yang dicontohkan guru secara benar. Tekniknya bergantian antara guru dan sebagian kelompok siswa. Yang dimaksud dengan kelompok adalah deretan bangku kanan tengah dan kiri. Pembacaan notasi disesuaikan dengan “laras” “pelog atau slendro” (pada pelatihan ini menggunakan alat berupa gamelan saron/demung untuk penyelarasan.

b. Membaca “cakepan” (syair lagu) macapat “Pangkur).

Tekniknya sama seperti pada pelatihan pertama, hanya saja yang dilatihkan adalah membaca syair lagu dengan “antawacana” (lafal dan intonasi) yang benar.

c. Menyanyikan tembang macapat baris demi baris dengan diiringi alat “saron/demung”. Tekniknya juga bervariasi, antara lain dibaca/ditembangkan setiap baris oleh guru kemudian ditirukan siswa, maupun dibacakan oleh guru setiap satu tembang kemudian ditirukan siswa (disesuaikan dengan situasi dan kondisi). Pelatihan ini juga dilakukan secara bergantian tiap deretan bangku kanan, tengah, maupun deretan kiri.

d. Siswa menyanyikan tembang macapat “Pangkur” dengan hanya diiringi saron/demung oleh guru.

Catatan:

Pelatihan berpedoman pada ketepatan suara, lafal, wirama dan wirasa

Fase 3: Membimbing pelatihan

3

Siswa per-deret bangku menyanyikan tembang macapat Pangkur” tanpa tuntunan guru.

Tekniknya:

a. Dilakukan per-deret bangku dengan diiringi saron/demung oleh guru.

b. Dilakukan bersama-sama dengan diiringi saron/demung oleh guru.

c. Dilakukan perorangan (bila memungkinkan) di hadapan siswa lainnya.

d. Guru memberikan umpan balik dan koreksi berupa kekurang tepatan nada, antawacana, maupun wirasa dan wiramanya.

Fase 4: Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik.

  1. Kegiatan penutup (5 menit)

1.

Guru memberikan kesempatan pelatihan dengan teknik-teknik khusus yang harus diperhatikan siswa. dan evaluasi sebagai tugas yang harus dikerjakan oleh siswa dirumah (PR) dan memberikan informasi mengenai pertemuan berikutnya ( siswa diminta tampil satu per-satu kedepan untuk melaksanakan tugas evaluasi)

Fase 5: Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan)

VII. Alat/Bahan dan Sumber Belajar

a. Alat/bahan:

1. Naskah tembang “Macapat Pangkur”

2. Gamelan berupa “Saron/demung/gender” Pelok dan Slendro

b. Sumber belajar:

1. Buku Ngengrengan Kasusastran Jawi, S. Padmosukotjo

2. Pepak Basa Jawa

3. Mbombong Manah

VIII. Penilaian

  • Jenis penilaian

Tes perbuatan: Cara menyanyikan tembang “Macapat Pangkur”

Non tes : Sikap penampilan yang disesuaikan dengan “wirasa lan wirama”

  • Bentuk penilaian

Instrument penilaian

Rubrik Penilaian

No.

Nama

Kriteria

Skor

Suara

Lafal

Wirama

Wirasa

Keterangan:

5 : suara nyaring, melafalkan kata dengan benar, wirama dan wirasa sesuai.

4: suara kurang nyaring, melafalkan kata dengan benar, wirama dan wirasa sesuai

3: suara dan lafal kurang nyaring, wirama dan wirasa sesuai

2: suara dan lafal nyaring, wirama dan wirasa kurang sesuai

1: suara dan lafal kurang nyaring, wirama dan wirasa kurang sesuai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Komentar

DASAR-DASAR BERMAIN DRAMA

I.   PENDAHULUAN Drama adalah kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas dengan media  percakapan(dialog), gerak da...