<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9890042853194778"
crossorigin="anonymous"></script>
Contoh Penulisan Naskah Drama
Anak-anak
“SERIGALA SAKIT GIGI”
(Petualangan Kancil dan Kawan-kawan)
Adaptasi dari cerita: “SI KANCIL” Karya: Anandha
(Bisa diberi ilustrasi menarik sesuai tema cerita)
A. Sinopsis cerita:
Pada suatu saat, Serigala yang terkenal jahat itu menderita sakit gigi.
Telah banyak obat yang ia makan namun tak dapat menyembuhkannya. Hingga suatu
hari ia bermimpi ditemui oleh seorang nenek sihir yang memberitaukan bahwa jika
makan daging tupai maka ia akan sembuh. Dan diculiklah sang Tupai. Namun Kancil
dan teman-temannya tak membiarkan Serigala itu memakan sahabat mereka. Sekuat
tenaga, mereka mencari jalan untuk menolong Sang Tupai tersebut. Dan mulailah
petualangan yang seru ini.
B.
Pelaku/tokoh:
1.
Serigala : Noval
2. Kancil : Dian
3. Kera : Hardy
4. Kambing : Joko
5. Kucing : Rere
6. Kelinci : Andaru
7. Tikus : Sueb
8. Ayam : Zulfarida
9. Tupai : Aan
10. Nenek Sihir: Asih
K.
11. Narator : Nia
C. Karakterisasi:
1.
Serigala : jahat, culas, keras, kasar
2. Kancil :
cerdik, penuh selidik, banyak akal
3. Kera :
cerdik, gampang ngambek, lucu, menggemaskan
4. Kambing : bodoh, mudah diakali,
penurut
5. Kucing : banyak tingkah, gesit,
menjengkelkan
6. Kelinci : penurut
7. Tikus :
penakut
8. Ayam :
penurut
9. Tupai :
lincah, suka membantu, tidak banyak tingkah
10. Nenek Sihir: jahat, suka memperdaya orang
D. Konsep panggung
Panggung konvensional(menghadap penonton) dengan luas 9X6 meter
(atau diatur menurut kebutuhan)
E. Properti/peralatan
1.
Batu besar 3, batu kecil
2.
Pepohonan
3.
Tongkat sihir
4.
dst
F. Efek pendukung
1.
Lampu
2.
Sound
3.
Dry ice
4.
Dsb.
G. Pembabakan
Drama ini terdiri dari 3 babak dengan durasi
pementasan kira-kira sekitar 30 menit
H. Gambaran Struktur Dramatik(Alur/plot)
BABAK I:
Suasana: Malam Hari (SFX: SUARA
JENGKERIK, BURUNG HANTU)
Latar Panggung : Hutan Belantara
Narator:
Pada suatu malam di sebuah hutan yang lebat dan terdapat banyak binatang
telah terjadi kehebohan. Seekor serigala jahat tiba-tiba mengamuk dengan
membabi buta. Sebabnya ialah sang serigala sedang menderita sakit gigi. Tentu
saja seluruh binatang jadi takut. Mereka lari dan bersembunyi.
(SUARA MUSIK CERIA MENGHANGATKAN SUASANA. BINATANG-BINATANG MUNCUL DENGAN
TARIANNYA YANG MENARIK. MEREKA BEGITU AKRAB. TAPI TIBA-TIBA, SUARA TERIAKAN SFX SERIGALA
MEMECAHKAN SUASANA. DAN MUSIK MENJADI TEGANG. KAWANAN BINATANG PUN LARI
KOCAR-KACIR. MEREKA BERSEMBUNYI DI BALIK SEMAK-SEMAK. CAHAYA LAMPU MEREDUP)
SANG SERIGALA MUNCUL DAN MENGERANG KESAKITAN. IA BERJALAN TERTATIH-TATIH.
SUASANA TAMPAK MENCEKAM. SERIGALA ITU TIBA DI TENGAH PANGGUNG DENGAN
MERAUNG-RAUNG. TANGANNYA MEMEGANG SEBELAH PIPINYA YANG BENGKAK.
(SANG SERIGALA BERLALU. SUARANYA SEMAKIN LAMA SEMAKIN MENJAUH. DAN LENYAP.
PANGGUNG PUN MULAI BENDERANG KEMBALI. BEBERAPA BINATANG MASUK KE ATAS PENTAS
DENGAN WAJAH KETAKUTAN. LALU PERGI KE ARAH SEMAK BELUKAR UNTUK BERSEMBUNYI.
KANCIL JUGA KELUAR DARI TEMPAT PERSEMBUNYIAN-NYA DENGAN HATI-HATI. IA MENENGOK
KIAN KEMARI UNTUK MEMASTIKAN SERIGALA ITU TELAH PERGI)
02. Kancil : (BERBISIK) Kera…. Kera….! Ayo keluar.
03. Kera : (DARI BALIK PEPOHONAN) Sssstt….., Aku disini….
04. Kancil : (MENGEDARKAN PANDANGANNYA) Dimana kamu Kera? Aku tak
melihatmu.
05. Kera : Disini,…. Aku disini.
06. Kancil : (JENGKEL) Iya, disini itu dimana? Aku
tetap tak melihatmu.
07. Kera : Ya disini. Cobalah Kancil berjalan dua langkah ke arah
kanan.
08. Kancil : (KANCIL MENURUT) Satu…. dua….
09. Kera : Lalu mundur lagi ke arah belakang lima langkah.
10. Kancil : Satu, dua, tiga, empat dan lima….. Sudah, kamu dimana?
11. Kera : Sekarang putar kepalamu ke arah kiri.
12. Kancil : Begini?
13. Kera : Ya.
14. Kancil : Lalu?
15. Kera : (MUNCUL DI BELAKANG KANCIL DENGAN MENGENDAP-ENDAP) Dar
!
16. Kancil : (TERKEJUT) Waduh ampun…..!!!
17. Kera : (TERTAWA TERBAHAK-BAHAK) Haha….ha…ha….
18. Kancil : (bersungut dan marah) Huuh, bilang kek dari tadi. Jangan
pakai kejutan segala. Kancil kan jadi takut.
19. Kera : Jangan marah dong, Cil. Aku kan hanya bercanda. Hehe….
20. Kancil : Bercanda ya bercanda, tapi jangan ngerjain Kancil dong !
21. Kera : Oke deh, maaf. Kalau begitu kita pacantel saja….(KERA
MENYODORKAN TANGAN, TAPI KANCIL TAK MEMPEDULIKANNYA)
22. Kera : O, jadi marah beneran nih. Baik kalau begitu. Lihat
ini…..(KERA MENGERUTKAN MUKANYA YANG LUCU DAN MULAI BERTINGKAH SUPAYA MEMBUAT
KANCIL TERSENYUM. TAPI KANCIL SEOALAH-OLAH TAK MELIHATNYA).
23. Kera : Lho, kok gak mempan juga. Ya sudah, aku pulang saja….(BARU
SAJA KERA BERJALAN BEBERAPA LANGKAH, TIBA-TIBA KAKINYA TERPELESET MENGINJAK
KULIT PISANG. DAN JATUH)
24. Kera : Aduh…..!
25. Kancil : (TERTAWA) Rasain….. Makanya kalau buang sampah jangan
sembarangan
26. Kera : Huh, bukannya menolong malah menertawakan
27. Kancil : Ya, salah sendiri
28. Kera : O, jadi Kancil tak mau menolong saya?
29. Kancil : Baik, deh, baik…… (KANCIL MENGAHAMPIRI KERA YANG
TERDUDUK DI ATAS TANAH SEMABARI MENYODORKAN TANGANNYA. NAMUN TIBA-TIBA KERA
MENARIK TANGAN SANG KANCIL HINGGA TERJATUH BERANGKULAN. KEDUANYA TERTAWA LEPAS.
DAN SESAAT MENJADI HENING. KANCIL SEPERTI TERINGAT SESUATU).
30. Kancil : Eh, Kera. Apakah kamu melihat apa yang kulihat tadi?
31. Kera : (MENGERUTKAN DAHINYA) Apa itu Kancil? Tadi kan gelap
32. Kancil : (SEOLAH BERFIKIR) Kalau begitu apakah Kamu mendengarkan
apa yang tadi kudengar?
33. Kera : Mendengar apalagi, Kancil? Kok saya jadi tak mengerti
maksudnya .
34. Kancil : Ya, mendengar suara dong. Tadi aku mendengar suara yang
seperti minta tolong. Begini (menirukan suara Serigala)Aduh sakit….. Tolong….
Aduh….. Aduh……
35. Kera : Oooo, yang itu. Iya aku juga mendengar. Memangnya
kenapa?
36. Kancil : Suara siapa, ya? Kok rasanya saya kenal. Aku ingin
sekali menolongnya.
37. Kera : Ah,….. (membelakangi Kancil) buat apa kita susah-susah
menolongnya? Toh kita sendiri tidak tahu siapa yang minta pertolongan itu.
38. Kancil : Lho, kok Kera ngomongnya begitu sih? Kita ini kan sesama
mahluk ciptaan Tuhan. Jadi sudah seharusnya kita saling menolong. Bukankah
dengan tolong menolong itu kita akan mendapatkan pahala, betul kan?
39. Kera : Iya,
tapi menolong siapa dulu….. Nah, kalau yang kita tolong itu jahat bagaimana?
Kita sendiri kan yang jadi repot
40. Kancil : Betul
juga, ya. Tapi kalau dia baik?
41. Kera : Ya
tidak tahu…..
42. Kancil : Ah,
saya punya akal!
43. Kera : Apa
itu?
44. Kancil : Kalau
begitu, kita tanyakan saja pada teman-teman kita. Siapa tahu diantara mereka
ada yang mengetahuinya. Yuk?
45. Kera : Ayo,
siapa takut…..
(MUSIK PERGANTIAN BABAK, LAMPU MATI)
BABAK BERIKUTNYA..........
BABAK II
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Komentar