Oleh: Heru Subrata
"Masa
depan bangsa kita tergantung pada kemampuan kita untuk menciptakan dan untuk
menjadi kreatif. Selama dekade mendatang sumber daya nasional kita yang paling
penting adalah sumber daya manusia. Jika bangsa kita terus memenuhi tantangan
masa depan, sekolah-sekolah saat ini perlu mengembangkan pemimpin kreatif.
"
"Katakan
padaku dan aku akan lupa.
Tunjukkan saya
dan saya akan ingat.
Libatkan saya
dan saya akan mengerti. "
(Pepatah
Cina)
Pendidikan seni drama merupakan sarana
penting untuk merangsang kreativitas dalam pemecahan berbagai masalah. Ini dapat memberikan
tantangan pada persepsi siswa
tentang dunia mereka dan tentang diri mereka sendiri. Eksplorasi yang
dramatis dapat memberi siswa jalan keluar bagi emosi, pikiran, dan mimpi yang
mungkin mereka tidak memiliki sarana untuk mengekspresikannya. Seorang
siswa dapat—jika hanya untuk beberapa saat—menjadi dirinya yang lain,
mengeksplorasi peran baru, mencoba dan bereksperimen dengan berbagai pilihan
dan solusi pribadi untuk masalah-masalah yang sangat nyata dari kehidupan
mereka sendiri. Atau
masalah yang dihadapi oleh karakter dalam literatur atau tokoh sejarah
. Hal ini dapat terjadi di atmosfer baru yang aman, karena tindakan dan
konsekuensi dapat diperiksa, didiskusikan, dan dalam arti yang sesungguhnya
diperpanjang tanpa bahaya dan jebakan bahwa eksperimen semacam itu jelas akan
mengarah ke dunia "nyata".
Masih banyak yang bisa dilakukan pada pendidikan drama. Drama adalah komunikasi. Seperti
semua seni, drama
memungkinkan siswa untuk berkomunikasi/memahami orang lain dengan cara baru. Mungkin lebih
dari bentuk seni lainnya. Drama juga memberikan pelatihan dalam aspek komunikasi yang
sangat praktis yang sangat diperlukan di dunia yang semakin terpusat pada
informasi saat ini. Siswa yang telah berpartisipasi dalam kegiatan drama
cenderung lebih mudah berbicara di publik dan akan lebih persuasive dalam
komunikasi mereka, baik tertulis maupun lisan. Ia juga akan lebih mampu menempatkan diri ke
dalam berhubungan dengan orang lain, dan akan memiliki sikap lebih positif, dan memiliki kesadaran image diri yang lebih bagus. Partisipasi dalam kegiatan Drama
membutuhkan kontrol diri dan disiplin yang akan membawa siswa dengan baik di semua aspek
kehidupan. Dalam drama siswa akan belajar bekerja sama, melakukan
bekerja sama, juga dapat menemukan cara terbaik bagi setiap individu sebagai anggota
kelompok untuk berkontribusi. Dan juga untuk memberikan
peterampilan mendengarkan dan
menerima sudut pandang dan kontribusi orang lain. Drama adalah alat
penting untuk mempersiapkan siswa untuk hidup dan bekerja di dunia yang semakin
tim-oriented daripada hirarkis.
Drama juga membantu siswa mengembangkan tolerance dan empathy. Untuk memainkan peran secara kompeten, seorang aktor
harus dapat sepenuhnya menghuni jiwa orang lain. Seorang aktor harus dapat
benar-benar memahami bagaimana dunia terlihat melalui mata orang lain. Ini
tidak berarti dia harus setuju dengan setiap karakter. Seorang aktor dapat
memainkan Hitler tanpa menjadi seorang Nazi. Tetapi dia tidak bisa bermain
Hitler tanpa memahami sudut pandangnya, tanpa empati. Dalam budaya yang
semakin terpolarisasi dan tidak toleran dewasa ini, kemampuan untuk memahami
motif dan pilihan orang lain sangatlah penting. Drama dapat membantu
membangun warga global yang bertanggung jawab.
Selain nilai pendidikan intrinsiknya, drama dapat memperkuat kurikulum sekolah. Karena
komunikasi dan empati sangat penting bagi drama, siswa yang telah menjelajahi kelas drama akan lebih mampu memahami idea dalam sejarah dan peristiwa terkini yang pernah, sedang,
dan mungkin akan dilaluinya. Siswa akan dapat menempatkan dirinya ke dalam
figur-figur figur dalam sejarah dan sastra, untuk memahami interaksana wawasan
manusia. Keterkaitan antara Seni Drama dan subjek seperti bahasa, sejarah, studi sosial, dan bidang terkait sudah
jelas. Studi literatur tidak mungkin tanpa Drama. Ada periode-periode
penting dari sejarah sastra kolektif kita di mana hampir semua literatur yang
masih hidup itu dramatis. Lebih penting, drama dapat digunakan untuk mempromosikan pembelajaran
aktif dalam mata pelajaran apa pun—termasuk juga untuk memberikan pemahaman kinesthetic dan empathetic kepada siswa serta pemahaman intelektual tentang suatu
topik.
Penelitian telah menunjukkan berulang kali
bahwa pendekatan dalam pembelajaran drama akan memberikan kontribusi pada depth of understanding yang lebih besar dan peningkatan retensi
yang ditandai. Guru hendaknya selalu berusaha untuk menghubungkan
pelajaran drama dengan topik dan tema yang dipelajari siswa dalam mata
pelajaran lain. Dengan cara ini drama menyelesaikan beberapa tujuan
sekaligus pengalaman sekolah siswa melalui Seni serta reinforcing akademisi tradisional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Komentar