Translate

Rabu, 07 November 2018

BAGAIMANA SEYOGYANYA KURIKULUM DRAMA DI SEKOLAH



Heru Subrata
herusubrata@unesa.ac.id

Kurikulum drama seyogyanya memuat empat domain dasar pembelajaran: psikomotor - mengembangkan keterampilan dan teknik perseptual dan ekspresif; kognitif - mengasimilasi pengetahuan dan mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi; afektif - menumbuhkan sikap positif terhadap seni dan disiplin atau, dan tentang diri mereka dalam kaitannya dengan seni; dan aesthetic - memperoleh kesenangan dari kombinasi indera, emosi, kecerdasan, filsafat, dan imajinasi. Selain itu memungkinkan juga untuk crossover secara maksimum dengan bagian lain dari kurikulum sekolah untuk menciptakan pendekatan pembelajaran secara keseluruhan. Ini adalah prinsip panduan dari kurikulum, bahwa drama dapat dan harus digunakan sebagai cara mendekati studi dari setiap mata pelajaran, dan itu dapat melakukannya tanpa mengorbankan tujuan kurikuler yang cocok secara unik. Sebagai gambaran garsi besarnya kurikulum drama akan akan mengarahkan Siswa untuk:
 I. Mengembangkan sumber daya internal dan eksternal
a.        Mengembangkan kesadaran tubuh dan persepsi spasial.
b.       Mengembangkan kesadaran sensorik.
c.        Mengembangkan kreativitas pribadi.

II. Mengembangkan keterampilan interpersonal dan kesadaran
a.        Bergabung dan menanggapi orang lain dalam kegiatan kelompok yang dramatis.
b.       Bekerja sama dalam tim untuk memecahkan masalah ..
c.        Menempatkan diri dalam konteks lain - berjalan di sepatu orang lain.

III.  Mengembangkan sensitivitas aesthetik dan keterampilan theater
a.        Membandingkan dan menghubungkan formulir kinerja.
b.       Menganalisis dan menjelaskan preferensi pribadi dan sumber daya pribadi.

IV. Menciptakan teater melalui kolaborasi artistik
a.        Membuat/menulis skrip.
b.       Act/role-play.
c.        Direct classroom theatre.
d.       Desain lingkungan untuk teater.

V. Drama dalam seni pertunjukan
a.        Menggunakan permainan peran untuk menempatkan diri dalam konteks berbeda.
b.       Mengakui peran teater, film, televisi dan media lain dalam kehidupan sehari-hari.

VI. Menggunakan drama sebagai alat pembelajaran
a.        Menggunakan permainan peran untuk menempatkan diri ke dalam konteks subyek berbeda.
b.       Membuat teater berdasarkan tema dari subjek berbeda.

c.        Melakukan penelitian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Komentar

DASAR-DASAR BERMAIN DRAMA

I.   PENDAHULUAN Drama adalah kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas dengan media  percakapan(dialog), gerak da...